RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING (RPLBK)
(KONSELING KELOMPOK)
Satuan pendidikan : SMA
Negeri 4 Surabaya
Kelas :
XI (sebelas)
Semester : Ganjil
Program layanan : Konseling kelompok
Pengembangan diri : Bimbingan
dan Konseling
Jumlah pertemuan : 70
menit (insidental)
Tugas perkembangan :
Memiliki kemampuan dalam
mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya
yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungjawab kemasyarakatan dan
kenegaraan
Rumusan kompetensi
: Pemantapan kemampuan bersikap dalam berhubungan
sosial, baik di rumah, sekolah, tempat bekerja maupun dalam masyarakat
A.
Topik : Perilaku
Asertif
B.
Bidang
bimbingan : Sosial
C.
Jenis
layanan : Konseling
Kelompok (Kelompok Homogen)
D.
Fungsi
layanan : Pengentasan
dan pengembangan
E.
Tujuan
layanan :
1. Peserta
didik memiliki pemahaman baru tentang perilaku asertif
2. Konseli
mampu mengatasi masalah ketidak-asertifan yang dialami
3. Peserta
didik mengaplikasikan perilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari
F.
Sasaran
layanan : Kelas
XI IPA 1
G.
Uraian
kegiatan :
1.
Strategi
layanan
a.
Tahap
Pembentukan
1)
Konselor meminta salah satu
anggota kelompok untuk memimpin doa sebagai pembukaan
2)
Mengucapkan rasa terima kasih
pada anggota kelompok telah bersedia hadir dalam kegiatan
3)
Konselor mengungkapkan
pengertian dan tujuan kegiatan kelompok
dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling
4)
Menjelaskan asas-asas, dan
cara dalam konseling kelompok
5)
Konselor meminta anggota
kelompok untuk saling memperkenalkan dan mengungkapkan diri secara berantai
6)
Konselor mengajak anggota
kelompok untuk melakukan permainan “bapak berkata” sebagai usaha pengakraban
dan penghangatan antar anggota kelompok.
b.
Tahap
Peralihan
1)
Menjelaskan kegiatan
konseling kelompok yang akan ditempuh pada tahap berikutnya
2)
Menawarkan atau mengamati
apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya
3)
Membahas suasana yang terjadi
4)
Meningkatkan kemampuan
keikutsertaan anggota
c. Tahap Kegiatan
1)
Konselor memulai kegiatan
inti dengan menjelaskan terlebih dahulu tentang perilaku asertif
2)
Masing-masing anggota secara
bebas mengemukakan masalah perilaku asertif yang dialami
3)
Menetapkan masalah dan sumber
masalah yang akan dibahas
4)
Konselor menghadirkan model
siswa yang paling asertif
5)
Anggota kelompok
dipersilahkan untuk tanya jawab, sharing, dan mengungkapkan pendapatnya yang
berhubungan perilaku asertif kepada model.
6)
Anggota kelompok bersama
model menuntaskan masalah perilaku asertif yang dialami
d. Tahap Pengakhiran
1)
Pemimpin kelompok
mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan
2)
Pemimpin kelompok dan anggota
kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan.
3)
Membahas kegiatan lanjutan
4)
Mengemukakan pesan dan
harapan
H.
Penilaian
Laiseg
(Penilaian Segera):
Setelah
selesai kegiatan, tiap siswa ke diminta untuk menuliskan:
1.
Pemahaman baru yang
diperoleh melalui kegiatan ini
2.
Tanggapan, kesan, dan
perasaannya ketika dan setelah melakukan kegiatan ini
3.
Rencana aktivitas atau
upaya yang akan dilaksanakan setelah kegiatan ini
Laijapen (Penilaian
Jangka Pendek) & Laijapang (Penilaian Jangka Panjang):
Portofolio:
catatan tentang keberhasilan siswa kelas XI IPA 1 dalam mengaplikasikan
perilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari
Guru
Pamong
Hj,
Juliana, S. Pd
19561001
197903 2 003
|
Praktikan,
Ahmad
Budi Arianto, S. Pd I
NIM. 1301198012
|
LAPORAN
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK
A.
Nama
Anggota Kelompok:
1.
Achmad Misbahul Aris
2.
Abida Qurrota Ayyunin
3.
Nadhifia Hibatullah
4.
Ramadhan Anugrah
Fatchurrahman
5.
Rizaldi Ahmad
6.
Derry Yoga Fahreza
7.
Setya Suhartanti
8.
Umi Nurjannah*
(*)
= model yang digunakan
B.
Hari/
Tanggal :
Jum’at,
11 Oktober 2013
C.
Topik/
Masalah :
- Perilaku
asertif
D.
Uraian
Kegiatan
1.
UMUM
Pelaksnaan konseling
kelompok ini dilakukan di ruang Bimbingan dan konseling dengan konselor
sendiri sebagai pemimpin kelompok
2.
PELAKSANAAN
a.
Tahap
Pembentukan
· Mengucapkan
salam
· Meminta
dan mempersilahkan salah satu anggota untuk memimpin do’a
· Memberikan
penghargaan kepada peserta dengan ucapan terima kasih telah bersedia datang
untuk melakukan kegiatan konseling kelompok
· Perkenalan
dan pengungkapan anggota kelompok
· Memberikan
permainan dengan model “ice breaking”
dengan judul “tangkap katak” sebagai pengakraban dan penghangatan anggota
kelompok
b.
Tahap
Peralihan
· Menjelaskan kegiatan yang akan dibahas dalam kelompok
· Menanyakan
kesiapan anggota kelompok untuk melanjutkan ke kegiatan berikutnya
· Konselor
memberikan gambaran umum tentang materi pokok (perilaku asertif)
c.
Tahap
Kegiatan
Dalam tahap ini seluruh
peserta berperan aktif dan terbuka mengemukakan apa yang dirasaannya,
dipikirkannya, dan apa yang dialaminya yaitu mengemukakan sebuah masalah yang
berhubungan dengan ketidak-asertifan yang sedang dialami. Seluruh peserta membuat
kesepakatan untuk membahas masalah tersebut secara lebih luas, mendalam dan
menyeluruh. Untuk ini seluruh peserta mengemukakan ide, saran, dan pendapat
serta tanggapan terhadap permasalahan yang dikemukakan itu, hingga masalah itu
dapat dibahas dengan tuntas, dan seluruh peserta merasa gembira karena dapat
berperan aktif. Masalah ketidak-asertifan yang dibahas saat itu adalah masalah
yang dialami oleh semua anggota kelompok (kecuali model). Dengan kronologi
sebagai berikut:
·
Konselor menjelaskan
terlebih dahulu pengertian dan ciri-ciri perilaku asertif dan non asertif
·
Konselor mempersilahkan
kepada semua konseli untuk menceritakan masalahnya yang berhubungan dengan
sikap ketidak-asertifannya dengan suka rela.
Selanjutnya konseli
yang bernama Ahmad Misbahul Aris (Aris) menceritakan
bahwa dirinya hampir selalu tidak mampu menolak ajakan teman meskipun ajakan
itu terkadang memberatkannya tapi atas dasar sungkan dan tidak berani menolak
serta menghargai teman maka konseli ini hampir selalu mengiyakan ajakan
temannya. Kemudian Abida Qurrota Ayyunin (Abida) mengungkapkan bahwa seringkali
di dalam kelas ketika guru menjelaskan dia kurang paham dengan penjelasan guru.
akan tetapi Abida tidak berani untuk menanyakan ketidakpahamanya pada guru atau
teman dengan alasan karena takut. Hal yang serupa juga diceritakan oleh Nadifia
Hibatullah (Fia) dan Derry Yoga Fahreza (Derry) alasan yang dikemukakan adalah karena merasa
malu jika akan mengangkat tangan untuk bertanya. Lain lagi dengan Ramadhan
Anugrah (Rama), dia akan menjadi siswa yang pasif ketika metode diskusi di
terapkan dikelasnya. Rama tidak berani untuk mengemukakan pendapat yang
dimilikinya meskipun pendapat/ide yang dimiliki sangat bagus.
·
Konselor merespon dan
bersikap tenang, selalu memperhatikan konseli pada saat konseli bercerita
dengan sikap terbuka dan merumuskan rencana bantuan
·
Konselor menunjukan
sikap empati dengan memberikan dukungan kalau hal yang konseli alami bisa saja
terjadi pada semua orang dan semua orang mampu untuk mengatasinya
·
Konselor bersama
anggota kelompok menerima dan mencari tahu latar belakang masalah yang terjadi
dengan melakukan tanya-jawab terbuka pada konseli serta tanya jawab pada model
“asertf”
·
Model dipersilahkan
menanggapi pertanyaan dan masalah yang diceritakan konseli serta memberikan
pengalaman perasaan dan sikap asertifnya
·
Konselor mengarahkan
kepada konseli agar bisa meniru sikap asertif yang ditunjukkan oleh model
·
Memantapkan konseli
dengan keputusannnya serta memberikan keyakinan kepada konseli bahwa konseli
pasti bisa mengatasinya
d.
Mengakhiri
Konseling
·
Konselor memaparkan hasil-hasil pada kegiatan
konseling kelompok
·
Konselor memberitahukan
kepada konseli bahwa kegiatan konseling kelompok sudah hampir berakhir
·
Konselor memberikan
kesimpulan atas pelaksanaan konseling pada saat ini dan mentapkan langkah
selanjutnya
·
Konselor meminta konseli
untuk memberikan pesan dan kesan selama proses konseling kelompok.
·
Pemberian ucapan terima
kasih dan applouse untuk semua nggota kelompok telah melaksanakan kegiatan
dengan baik
·
Kegiatan konseling
kelompok di tutup dengan do’a
E.
MATERI
Perilaku
Asertif
F.
FORMAT
EVALUASI
PENILAIAN HASIL PELAYANAN KONSELING
a.
Laiseg (Penilaian
segera)
o Apa pemahaman baru yang
diperoleh melalui kegiatan ini?
o Apa tanggapan, kesan, dan
perasaannya ketika dan setelah melakukan kegiatan ini?
o Rencana
aktivitas atau upaya yang akan dilaksanakan setelah kegiatan ini?
b.
Laijapen (penilaian jangka pendek)
o Catatan keberhasilan siswa kelas XI IPA 1 dalam dalam menerapkan
perilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari
c.
Laijapan (penilaian jangka panjang)
o Catatan
keberhasilan siswa kelas XI IPA 1 dalam dalam menerapkan
dan menjadi panutan dalam berperilaku asertif
DAFTAR CATATAN
MASALAH
KONSELING
KELOMPOK KELAS XI IPA 1
SMA
NEGERI 4 SURABAYA
No
|
Nama
|
Masalah
|
Rencana Penyelesaian
|
1.
|
Achmad Misbahul Aris
|
Tidak mampu menolak ajakan temannya meskipun
ajakan bertentangan dengan hati
nuraninya
|
Telah diselesaikan bersama anggota kelompok yang
lain dan model
|
2.
|
Abida Qurrota Ayyunin
|
Sering kali tidak faham dengan penjelasan materi
dari guru akan tetapi tidak berani untuk menanyakan ketidakfahamannya
|
Telah diselesaikan bersama anggota kelompok yang
lain dan model
|
3.
|
Derry Yoga
Fahreza
|
Selalu merasa malu jika bertanya
|
Telah diselesaikan bersama anggota kelompok yang
lain dan model
|
4.
|
Nadhifia
Hibatullah
|
Tidak mampu memulai pembicaraan dengan teman baru
atau yang kurang begitu dikenal dan memilih untuk menunggu orang lain memulai
pembicaraan.
Malu bertanya
|
Telah diselesaikan bersama anggota kelompok yang
lain dan model
|
5.
|
Rizaldy Achmad
|
Tidak mampu mengekspresikan emosi seperti sayang,
senang, tidak senang, pada teman
|
Telah diselesaikan bersama anggota kelompok yang
lain dan model
|
6.
|
Ramadhan
Anugrah
|
Sangat pasif ketika diskusi kelompok dan memilih
memendam pendapatnya karena malu
|
Telah diselesaikan bersama anggota kelompok yang
lain dan model
|
7.
|
Setya Suhartanti
|
Sebenarnya ingin punya berkomunikasi dan punya
banyak teman tetapi tidak bisa
|
Telah diselesaikan bersama anggota kelompok yang
lain dan model
|
Guru
Pamong
Hj,
Juliana, S. Pd
19561001
197903 2 003
|
Praktikan,
Ahmad
Budi Arianto, S. Pd I
NIM. 1301198012
|
Bisa donlod gak??
BalasHapus