Hypnotherapy
A.
Pandangan tentang manusia
Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni
sadar, (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Menurut Freud juga, alam
bawah sadarlah yang mengendalikan sebagian besar perilaku manusia. Ketidaksadaran
diartikan sebagai suatu gudang dari imej-imej yang tak dapat diterima (ditolak
oleh norma atau kode moral tertentu), peristiwa masa lampau, impuls-impuls, dan
keinginan-keinginan yang tidak kita sadari.
Hypnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran dimana fungsi
analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam
kondisi bawah sadar (subconscious/ unconscious), dimana tersimpan beragam
potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kulaitas
hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka
terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih
(phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yang mengalami hypnosis masih dapat
menyadari apa yang terjadi di sekitarnya berikut dengan berbagai stimulus yang
diberikan oleh terapis.
Terapi hipnotis merupakan fenomena ilmiah, namun hingga kini masih belum
terdapat definisi yang jelas, bagaimana sebenarnya mekanisme kerja
hypnotherapy. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hipnoterapi menstimulir otak
untuk melepaskan neurotransmitter, zat kimia yang terdapat d otak, enchepalin
dan endorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapt mengubah
penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya.
Sementara menurut Prof. John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring
Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan
memprovokasi otak kiri untuk non aktif dan memberikan kesempatan kepada otak
kanan untuk mengambil kontrol penuh atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat
dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton menggunakan suara
dengan intonasi datar (seolah tidak ada hal penting untuk diperhatikan).
Hipnotherapi adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam kondisi
hypnosis. Hipnotherapi sering digunakan untuk memodifikas perilaku subjek, isi
perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit
sehubugan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi.
Secara umum mekanisme kerja hipnoterapi sangat terkait dengan otak manusia.
Aktifitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui
gelombang otak yang dapat diuukur menggunakan alt bantu EEG (Electroenchepalograph). Berikut diuraikan berbagai gelombang
otak disertai dengan aktifitas yang terkait:
No.
|
Frekuensi Gelombang Pikiran
|
Keterangan
|
1.
|
Beta
(14-30 Hertz)
|
·
Merupakan gelombang otak yang mempunyai frekuensi paling tinggi, yaitu
antara 14 siklus per detik (spd) atau Hertz hingga 30 spd/Hz
·
Gelombang ini diproduksi otak saat seseorang dalam kondisi terjaga/
sadar sepenuhnya atau saat pikiran sadar sangat aktif
·
Kondisi ini terjadi pada saat seseorang yang sedang sibuk belajar,
menganalisis, atau memperhatikan sesuatu yang umumnya diluar dirinya (focus
eksternal)
·
Pikiran bawah sadar seseorang belum aktif dalam kondisi ini.
|
2.
|
Alpha
(8-13,9 Hertz)
|
·
Merupakan jenis gelombang denan frekuensi di bawah beta, yaitu antara
8-13,9 Hz.
·
Gelombang ini diproduksi otak pada saat seseorang berada dalam kondisi
focus, tenang, santai, relaks.
·
Kondisi ini terjadi pada saat seseorang melakukan latihan pernafasan,
meditasi, sholat, doa, zikir, atau mulai berfokus pada sutu hal saja (focus
internal).
·
Pikiran bawah sadar seseorang dalam kondisi ini sudah aktif dan cocok
untuk melakukan pemrograman diri.
|
3.
|
Teta
(4-7,9 Hertz)
|
·
Merupakan jenis gelombang dengan frekuensi di bawah alpha, yaitu
berkisar antara 4-7,9 Hz
·
Gelombang ini terjadi pada saat seseorang merasakan kenyamanan atau
kantuk yang luar biasa
·
Kondisi ini terjadi saat seseorang hendak tidur, melakukan meditasi
advance, berimajinasi kreatif, berhalusinasi, dan lain sebagainya.
·
Pikiran bawah sadar seseorang dalam kondisi ini sangat aktif bahkan
menggantikan posisi pikiran sadarnya.
|
4.
|
Delta
(0,1-3,9 Hertz)
|
·
Delta merupakan jenis gelombang otak yang paling lambat, yang berkisar
antara 0,1-3,9 Hz
·
Gelombang ini terjadi ketika manusia masuk ke dalam tidur yang sangat
nyenyak (sleep state)
·
Kondisi ini sering kali dirasakan oleh seseorang setip harinya.
·
Pikiran bawah sadar seseorang dalam kondisi ini aktif, tetapi tidak
mampu mencerna lagi informasi yang sedang diterimanya.
|
B.
Perkembangan perilaku normal
Semua kebiasaan, perangai, dan pola pemikiran kita sekarang merupakan
hasil pemrogaman bawah sadar dari orang tua, guru, teman sebaya, rekan kerja,
televisi – berbagai macam sumber. Pemrogaman ini bisa mendorong kita meraih
keberhasilan walaupun tampaknya mustahil, maupun mengahalangi kita dalam
meraihnya meskipun kita telah berusaha sebaik mungkin. Maka supaya berhasil,
sangat penting bagi kita untuk memperoleh dan mempertahankan kendali
pemrograman bawah sadar.
Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya sendiri menjadi
lebih baik. Dalam pandangan hypnotherapy, suatu perilaku yang normal adalah
perilaku manusia yang penuh percaya diri, selalu termotivasi, fokus, terbebas
dari kebiasaan buruk, berpikir positif, dan bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain. Hypnotherapy berusaha memodifikasi perilaku manusia dengan masuk ke
alam bawah sadar mereka.
C. Perkembangan perilaku menyimpang
Pada hakikatnya, kita semua mengalami kesulitan dalam mengubah pola
kebiasaan pada waktu tertentu. Jika sudah mempelajari sesuatu, bawah sadar anda
cenderung menolak perubahan; dan semakin anda mencoba memaksakan perubahan,
penolakan semakin besar.
Ada hukum dasar mengenai akal yang berlaku disini: jika akal sadar dan
bawah sadar bertentangan, akal bawah sadar selalu menang.
Hal ini disebut hukum pertentangan. Hukum ini juga bisa dinyatakan dengan
cara lain, yaitu jika imajinasi dan logika bertentangan, imajinasi biasanya
menang.
Hukum ini bisa dibuktikan berulang-ulang: oleh perokok yang tidak bisa
berhenti tanpa bantuan dari luar, oleh pelaku diet yang berat badannya selalu
naik turun, oleh orang ramah tamah yang tiba-tiba kaku karean takut ketika
berbicara di depan orang banyak., dan oleh diri kita masing-masing saat kita
bertanya mengapa hal-hal yang ingin kita ubah dalam hidup kita tidak terjadi
dengan mudah.
D.
Teknik terapi
Hypnotherapy menekankan pada intervensi emosi/ perasaan.
Asumsi dasar:
E (emosi) K (kognisi) T (tindakan)
E (emosi) T
(tindakan) K (kognisi)
Tahapan dalam proses Hypnosis:
1.
Pre
Induction
Pre
induction adalah proses memengaruhi atau menjalin komunikasi serta membina
hubungan dengan orang lain (rapport)
Contoh:
Konselor
bisa melakukan mirroring (mengikuti
atau menyamakan setiap tarikan nafas dengan konseli, gerak-gerik seluruh tubuh,
intonasi, dsb. Selain itu konselor bisa melakukan percakapan ringan yang
membuat konseli merasa nyaman dengan konselor.
2.
Induction/
Deepening
Tahapan
ini dilakukan dengan tujuan memengaruhi atau menggiring pikiran konseli untuk
berpindah dari alam beta masuk kedalam alpha atau bahkan teta (alam bawah
sadar)
Contoh
induction/ deepening dengan teknik buka-tutup mata:
“Nikmati
relaksasi yang sedang anda rasakan. Anda semakin nyaman dalam istirahat anda…
Nanti ketika saya minta anda untuk membuka
mata, maka bukalah mata anda…
Dan saat saya minta anda tutup mata, maka
tutup mata anda dan rasakan kembali relaksasi yang anda rasakan sekarang ini
atau bahkan lebih nyaman dari sebelumnya.
Jika anda mengerti anggukkan kepala anda…
(tunggu respon suyet)
Sekarang buka mata anda… (tunggu sampai mata
suyet terbuka)
Tutup mata anda…
Masukki alam relaksasi lebih dari
sebelumnya…
Mata anda tertutup rapat, semakin berat,
semakin mengantuk.
3.
Trance
level test
Bertujuan
menguji konseli, apakah sudah masuk ke sugesti area ataukah belum.
Seseorang yang mengalami hypnosis menjadi
sangat rileks, dan biasanya menunjukkan ia bernafas dengan diafragma yang
lambat. Denyut nadi mulai melambat dan mungkin matanya menjadi lembab atau
bagian putih di matanya menjadi merah. Kelopak mata bisa berkedip-kedip. Wajah
tampak rileks seakan tanpa ekspresi.
4.
Suggestion
Sugesti
digunakan sesuai kebutuhan dan tujuan dilaksanakannya hypnotherapy
Contoh
naskah untuk berhenti merokok:
“Merokok
adalah kebiasaan yang buruk bagi kesehatan.
Setiap kebiasaan yang muncul dapat dihilangkan dan diganti dengan kebiasaan
yang lain. Setiap orang bisa berubah. Anda pun bisa menghilangkan kebiasaan
merokok Anda dan menggantinya dengan kebiasaan lain yang lebih sehat.
Mulai
sekarang, setiap kali Anda mengambil sebatang rokok, Anda sadar bahwa kebiasaan
ini merusak kesehatan Anda. Jika Anda menyalakan korek, Anda akan selalu ingat
dampaknya yang buruk bagi kesehatan Anda. Setiap kali Anda ingin merokok, Anda
merasakan ada kekuatan aneh yang terus mendorong Anda untuk merokok. Tanpa Anda
sadari, kekuatan itu terus menganggu.
Anda
sering kali merasakan kekuatan itu sesudah makan, di saat sendiri, membaca,
atau berkumpul dengan teman-teman. Mulai saat ini, setiap kali Anda ingin
merokok, Anda akan selalu melihat rokok sebagai pengganggu kesehatan Anda dan
Anda bisa lepas dari pengaruh kekuatannya.
Ketika
melihat rokok atau melihat orang lain merokok, Anda tidak lagi terdorong untuk
merokok. Setiap rokok yang Anda hisap tidak lagi terasa enak dan Anda ingin
menghentikannya. Jadikan keinginan ini sebagai niat yang besar sekali dalam
diri Anda. Tanamkan niat ini dengan kuat dalam pikiran dan hati
Anda. Jadikan niat ini sebagai keputusan Anda untuk berhenti merokok”.
5.
Post
hypnosis
Tahap
ini dilakukan dengan tujuan membawa kembali konseli ke alam sadar.
Contoh:
“Baik sebentar lagi saya akan membangunkan
anda…
Dan nanti anda akan bangun dalam keadaan
sangat segar, sangat sehat, dan sangat bersemangat…
Sekarang saya akan membangunkan anda…
Dengan menghitung angka satu sampai lima…
Semakin besar angkanya… semakin membuat anda
segar..sehat… dan bersemangat
Dan akhirnya anda sadar sepenuhnya…
Jika anda paham… anggukkan kepala anda…
Bagus sekali…
Satu… semakin segar…
Dua… semakin sehat…
Tiga… semakin bersemangat…
Empat… semakin segar, sehat, dan
bersemangat…
Dan perlahan buka mata anda…
Lima… anda sekarang sangat segar… sangat
sehat.. dan sangat bersemangat
Dan sekarang buka mata anda…
Nyamankan…?”
DAFTAR PUSTAKA
Anam, Saiful. 2010. 4 Jam Pintar Hypnosis.
Jakarta: Visimedia
Hakim, Andri. 2011. Dahsyatnya Pikiran Bawah Sadar. Jakarta. Visimedia
Hunter, R. 2011. Seni
Hipnosis: Penguasaan Teknik-Teknik
Dasar. Jakarta: Indeks
_____________ Seni
Hipnoterapi: Penguasaan Teknik Yang Berpusat Pada Klien. Jakarta: Indeks
Praworo, Kukuh. 2012. Les Privat Hipnotis. Yogyakarta. Cakrawala